Polisi Buru Pelaku Doxing Terhadap Jurnalis di Samarinda

sumber : @pinterest

Konten kreator tersebut dikenal kerap menyuarakan kritik terhadap pembangunan di Samarinda. Namun setelah Awan menyampaikan kritiknya, data pribadi beserta keluarga kemudian tersebar di dunia maya melalui akun-akun anonim. Sebelumnya, Awan menyatakan bahwa tindakan para pelaku justru secara telanjang memvalidasi substansi kritiknya.

Dia menegaskan bahwa praktik doxing oleh buzzer, siapapun di baliknya, harus ditertibkan karena secara fundamental mengancam kebebasan berekspresi dan merusak sendi-sendi demokrasi.

Ia pun menyuarakan harapannya agar pihak berwenang dan pejabat yang diduga berada di balik operasi buzzer tersebut dapat segera menghentikan praktik tersebut. Dia mengungkapkan bahwa kritik seharusnya dipandang sebagai vitamin bagi pemerintah, mengingat tidak semua aparatur sipil negara berani menyampaikan kritik kepada atasan.

“Makanya kalau ada elemen di luar pemerintahan memberi kritik, harusnya bersyukur, bukan malah melakukan doxing,” tegasnya.

Awan menegaskan tidak gentar menghadapi aksi doxing tersebut. Dia juga mengajak publik untuk bersikap peduli terhadap isu ini, mengingatkan bahwa praktik doxing dapat menimpa siapa saja yang berani berbeda pandangan atau kritis terhadap kekuasaan.

“Hari ini identitas konten kreator, juga identitas saya dan istri yang disebar. Tapi bukan tidak mungkin kelak identitas Anda dan orang tersayang yang disebar oleh para buzzer, jika Anda berseberangan dengan mereka,” pungkasnya.